Menjelajahi Desa-desa Wisata di Tapanuli Utara, Sisi Lain dari Danau Toba

Menjelajahi Desa-desa Wisata di Tapanuli Utara, Sisi Lain dari Danau Toba

Sebagai desa dengan sumber daya alam melimpah dan warganya banyak berprofesi sebagai petani, beberapa desa wisata di Pulau Sibandang menjadikan agrowisata sebagai salah satu potensi wisata yang dapat dikembangkan. Di antaranya perkebunan kopi, kokoa, serta mangga. Selain menjadi salah satu solusi untuk memperkenalkan hasil bumi kepada tamu yang datang, agrowisata juga menyediakan peluang usaha dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga desa. 

Perkebunan Mangga Udang banyak terdapat di Desa Sibandang dan Papande. Salah satunya, milik Partahian Siregar di Desa Papande. Buah yang beraroma harum ini menjadi salah satu ciri khas dari Pulau Sibandang dan wisatawan  bisa memetiknya langsung di kebun. Uniknya, mangga ini dapat disantap langsung bersama kulitnya. 

1 kg mangga udang dijual seharga Rp 15.000. Biasanya, buah dipanen setiap  Juni dan tiap kali jumlahnya bisa mencapai 14 keranjang dengan berat sekitar 50 kg per keranjang. Sebagian besar buah ini dikirim ke wilayah Parapat.

Salah satu pegiat industri ini adalah Erison Siregar yang mengembangkan produksi kain ulos tenun sebagai cendera mata. Ada beberapa motif yang dihasilkan seperti Siblang, Setelutuho, Bolehan, Tongararagi hidup, Mangiring, Tobu-tobu, dan motif yang sedang terkenal saat ini yaitu Harungguan. Sentra produksinya menaungi 10 orang perempuan penenun yang sudah menenun semenjak remaja. Bahkan, bapak-bapak dan remaja pria pun terkadang turut membantu membentangkan benang dan memberi warna.